Thursday, November 23, 2006
Review Rini
Diambil dari http://rinurbad.multiply.com/reviews/item/112
Category: Books
Genre: Literature & Fiction
Author: Tria Barmawi
Begitu novel ini ada di hadapan kami, suami saya langsung bilang: "Bagus banget covernya." Memang terkesan serius dan berat (padahal kan sudah ada sub judul Kisah Cinta Abad 22), tapi menurut saya malah nggak bikin ngeri. Kisah cinta yang dikemas sedemikian rupa, membuat saya merasa 'gaya' membacanya.
Pada hari pertama baca (menjelang weekend ditunda dulu, biasa urusan keluarga) sudah sampai halaman 100 sekian. Bukan ngebut. Selain saya memang cepat kalau baca, aliran ceritanya memang menghanyutkan dalam arti membuat saya berkhayal. Membayangkan piramida, teleportasi (jadi ingat filmnya Shu Qi yang belum sempat saya tonton), itu adalah bagian dari dunia futuristik yang saya suka (tapi kalau di film sih belum tentu).
Baca novel ini membuat saya merasa pintar. Soalnya menu kisah cinta yang dicantumkan di sub judul ternyata benar-benar bukan yang utama. Kisah cintanya dewasa (maksudnya sesuai untuk usia saya) dan tidak ramai oleh bahasa gaul.
Selain soal perteknikan yang jauh dari kesan bikin pusing, ramuan perwayangan yang pas (aneh kan teknik ketemu wayang?), teori meditasi dan astral projection..yang mengemukakan manfaat shalat! Waah, sungguh hebat Tria mengkombinasikan unsur-unsur ini. Jadinya dalam novel setebal 300-an halaman ini, semuanya padat bergizi. Nggak ada yang blong!
Beda banget, unik banget. Belum selesai baca pun, saya rasanya makin cinta pada hobi saya mengoprek software. Tria, merci beaucoup. Psst..novel Lost In Teleporter milik saya ini ada tanda tangan khusus darinya lho!
Category: Books
Genre: Literature & Fiction
Author: Tria Barmawi
Begitu novel ini ada di hadapan kami, suami saya langsung bilang: "Bagus banget covernya." Memang terkesan serius dan berat (padahal kan sudah ada sub judul Kisah Cinta Abad 22), tapi menurut saya malah nggak bikin ngeri. Kisah cinta yang dikemas sedemikian rupa, membuat saya merasa 'gaya' membacanya.
Pada hari pertama baca (menjelang weekend ditunda dulu, biasa urusan keluarga) sudah sampai halaman 100 sekian. Bukan ngebut. Selain saya memang cepat kalau baca, aliran ceritanya memang menghanyutkan dalam arti membuat saya berkhayal. Membayangkan piramida, teleportasi (jadi ingat filmnya Shu Qi yang belum sempat saya tonton), itu adalah bagian dari dunia futuristik yang saya suka (tapi kalau di film sih belum tentu).
Baca novel ini membuat saya merasa pintar. Soalnya menu kisah cinta yang dicantumkan di sub judul ternyata benar-benar bukan yang utama. Kisah cintanya dewasa (maksudnya sesuai untuk usia saya) dan tidak ramai oleh bahasa gaul.
Selain soal perteknikan yang jauh dari kesan bikin pusing, ramuan perwayangan yang pas (aneh kan teknik ketemu wayang?), teori meditasi dan astral projection..yang mengemukakan manfaat shalat! Waah, sungguh hebat Tria mengkombinasikan unsur-unsur ini. Jadinya dalam novel setebal 300-an halaman ini, semuanya padat bergizi. Nggak ada yang blong!
Beda banget, unik banget. Belum selesai baca pun, saya rasanya makin cinta pada hobi saya mengoprek software. Tria, merci beaucoup. Psst..novel Lost In Teleporter milik saya ini ada tanda tangan khusus darinya lho!