Monday, August 28, 2006

 

Tentang Lost in Teleporter




Sebuah hidung yang hilang..

……………………….

“ Gaya dan suara lu emang Dewey banget. Tapi… ya ampun, kalo lu beneran Dewey kakak gue, mendingan lu ngaca dulu!” kata Rea, membuat Dewey terperanjat.

“Ngapain ngaca? Gue udah rapi kok. Jangan bercanda lu, Re.”

“Siapa yang bercanda! Hayo... ke mobil gue, liat di spion!” Rea menarik tangan Dewey ke mobil mininya.

……………………………………

“Aaaaaaaarggh!! Idung gue!!” teriak Dewey. “Bukan, ini bukan idung gue. Idung siapa ini yang nempel di muka gue?!!”



Sebuah alat transportasi super canggih yang memiliki bug …

…………………….

“Ternyata…” teriak Meylana. Yang lain mendekat penuh rasa ingin tahu. “…hidungmu bukan hilang, Dew! Tapi tertukar… . it makes everything easier!”

……………………

“Gila! Kalian gila!” Dewey menggeleng-gelengkan kepalanya. “Aku sungguh tak menyangka bahwa cara kerja teleportasi seperti ini. Tahu begini aku tak akan pernah mencoba!“

…………………………….



Dua pilihan yang sama berat..

“..kalo gue mikirin Nilam, ada perasaan sejuk muncul di hati gue, adem, tenang. Tapi kalo gue mikirin Mey, badan gue langsung panas-dingin. I'm fully passionate , man ! Badan and hati gue nggak sejalan.”

“Wow… itu kondisi yang sangat berbahaya!”

……………………..

Kisah sederhana tentang keterbatasan teknologi, keterbatasan pemikiran manusia dan dilema cinta antara seorang pria super santai, seorang wanita cantik jenius, seorang wanita lembut yang spiritualis dan seorang pria temperamental.

Comments: Post a Comment



<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?